Tiga pebalap asal Indonesia, Belanda, dan Jerman itu termotivasi untuk bangkit dari hasil tak diinginkan yang mereka raih di 24 Hours of Le Mans sebulan sebelumnya. Mereka mendapatkan DNF (do not finish) karena mengalami insiden di trek pada sekitar lima jam sebelum lomba 24 Jam di Le Mans, Prancis, itu selesai.
Tahun lalu di FIA WEC Monza, Sean yang masih membela tim JOTA #28 finis di posisi lima, sementara tim WRT #31 finis di posisi dua dengan Frinjs menjadi satu-satunya pebalap yang tersisa dari tim Belgia itu.
Rentang sebulan dari Le Mans ke Monza tahun ini diisi oleh Sean dengan kegiatan rutin pemantapan dan menjaga kondisi fisiknya di Jakarta.
Sementara itu Rene Rast ikut DTM dua kali, di Imola (18-19) dan Norisring (3 Juli), serta ajang ketahanan Nuerburgring Langstrecken-Serie/NLS di Nuerburgring (26 Juni). Di Imola, Rast memenangi Race 1 pada 18 Juni. Di Nuerburgring dia juga jadi pemenang.
Frinjs pada 2 Juli melanjutkan perjuangannya di Formula E bersama tim Envision Racing di Marrakesh, Maroko. Frinjs masih berambisi mencari kemenangan pertamanya di musim ini pada seri yang digelar setelah Jakarta e-Prix tersebut.
Selepas Le Mans, ketiga pebalap berjanji untuk tampil lebih baik di Monza karena modal mereka adalah mobil yang kompetitif.
"Apa pun hasil balapan, saya selalu berterima kasih atas dukungan penggemar," kata Sean. "Mobil kami cepat, itu positifnya," tambah Frinjs. "Kami akan lebih baik di Monza," timpal Rene.
6 Hours of Monza disiarkan langsung oleh channel youtube KUY Entertainment dan www.sean-gelael.com dengan start pukul 17.00 WIB. ACF
