2014
Tim Jagonya Ayam didirikan oleh Ricardo Gelael, ayah pebalap muda Indonesia Sean Gelael. Di tahun ini, Tim Jagonya Ayam bekerja sama dengan tim balap asal Inggris, Carlin Motorsport, membentuk Tim Jagonya Ayam with Carlin di ajang Formula 3 Eropa. Tim ini diperkuat tiga pebalap, yakni Sean Gelael (Indonesia), Tom Blomqvist (Inggris), dan Antonio Giovinazzi (Italia).
Kolaborasi ketiganya membawa tim Jagonya Ayam with Carlin menempati peringkat kedua di klasemen akhir tim dengan koleksi total 704 poin. Adapun Blomqvist sukses meraih posisi runner up di akhir musim.
2015
Di tahun ini, Jagonya Ayam meneruskan kerja samanya dengan Carlin. Tim Jagonya Ayam with Carlin tampil di dua ajang balap, yakni Formula Renault 3.5 World Series dengan pebalap Sean Gelael dan Tom Dillmann (Perancis) dan Formula 3 Eropa yang diperkuat Antonio Giovinazzi.
Di ajang F3 Eropa, Giovinazzi berhasil mengakhiri musim di peringkat kedua dan membawa tim Jagonya Ayam with Carlin ke posisi kedua tim dengan koleksi 451,5 poin. Sementara di ajang Formula Renault 3.5, tim Jagonya Ayam with Carlin berada di peringkat keenam tim dengan raihan 129 poin.
2016
Tim Jagonya Ayam didirikan oleh Ricardo Gelael, ayah pebalap muda Indonesia Sean Gelael. Di tahun ini, Tim Jagonya Ayam bekerja sama dengan tim balap asal Inggris, Carlin Motorsport, membentuk Tim Jagonya Ayam with Carlin di ajang Formula 3 Eropa. Tim ini diperkuat tiga pebalap, yakni Sean Gelael (Indonesia), Tom Blomqvist (Inggris), dan Antonio Giovinazzi (Italia).
Kolaborasi ketiganya membawa tim Jagonya Ayam with Carlin menempati peringkat kedua di klasemen akhir tim dengan koleksi total 704 poin. Adapun Blomqvist sukses meraih posisi runner up di akhir musim.
2017
Tahun ini, Jagonya Ayam mendapat dukungan penuh dari Pertamina, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkemuka di Tanah Air. Sean Gelael yang berpasangan dengan pebalap Perancis, Norman Nato, akan tampil di ajang Formula 2 bersama tim Pertamina Arden. Arden Motorsport adalah tim balap asal Inggris. Jagonya Ayam tidak berencana tampil di luar ajang balap lain tahun ini karena ingin sepenuhnya fokus di ajang Formula 2.
2018
Memasuki tahun ketiga secara penuh di ajang FIA Formula 2 Championship, pebalap Sean Gelael yang didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia bergabung dengan Tim Pertamina Prema Theodore Racing. Di tim asal Italia ini, Sean akan berpasangan dengan pebalap asal Belanda Nyck de Vries. Dalam dua tahun terakhir, Prema Racing mampu menguasai klasemen akhir pebalap lewat kesuksesan Pierre Gasly menjadi juara musim 2016 dan Charles Leclerc setahun kemudian. Layak dinanti, akankah Sean dan Nyck mampu membawa Prema kembali bersaing di papan atas F2 musim ini.
2019
Pada pergelaran FIA Formula 2 tahun ini, Sean Gelael akan kembali memperkuat Tim Prema Racing. Di tim asal Italia itu, Sean akan bertandem dengan Mick Schumacher, putra juara F1 tujuh kali asal Jerman, Michael Schumacher. Pada tahun keempatnya di ajang balap Formula 2, Sean bertekad mengukir prestasi yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Potensi untuk itu cukup terbuka mengingat Sean menorehkan hasil yang cukup mengesankan selama menjalani tes resmi F2 2019 di Jerez dan Barcelona, Spanyol, beberapa waktu lalu. Pada peringkat keseluruhan di kedua tes tersebut, Sean menduduki peringkat ke-9 dalam daftar catatan waktu terbaik. Adapun pada sesi simulasi balap (race run) di Barcelona, Sean membukukan rata-rata waktu terbaik dari semua pebalap. Hal ini menumbuhkan optimisme terhadap peluang Sean berada di jajaran papan atas F2 musim ini.
2020
Tahun 2020 akan menjadi musim penuh kelima Sean Gelael tampil di Kejuaraan FIA Formula 2. Musim ini juga terasa cukup istimewa karena Sean bergabung dengan tim asal Perancis, Dams, yang menjadi tim terbaik di ajang FIA F2 tahun lalu. Di tim yang bermarkas di Kota Le Mans ini, Sean akan bertandem dengan pebalap asal Inggris, Dan Ticktum, yang pernah membela Dams di ajang GP3. Kolaborasi pengalaman yang dimiliki Sean dan semangat baru dari Ticktum diharapkan membawa angin segar bagi Dams untuk kembali Berjaya musim ini. Sean pun termotivasi untuk meraih hasil yang terbaik demi membayar kepercayaan dari Dams. Semangat tinggi itu ia gambarkan pula melalui desain helm barunya musim ini yang mengandung unsur “Mamba Mentality” dari motto hidup mendiang legenda basket Amerika Serikat, Kobe Bryant. Semoga perpaduan pengalaman Sean dan kematangan Dams sebagai salah satu tim F2 terkemuka membawa hasil yang positif.
2021
Tahun 2021 akan menjadi petualangan baru bagi Sean Gelael. Setelah lima tahun berkiprah di ajang FIA Formula 2, Sean bersiap mengikuti World Endurance Championship (WEC) tahun ini bersama tim asal Inggris JOTA pada kategori LMP2. Sebagaimana layaknya lomba ketahanan, Sean akan ditemani dua sahabatnya, yaitu mantan pebalap F1, Stoffel Vandoorne, dan pebalap Inggris, Tom Blomqvist. Vandoorne pernah memperkuat Tim Mclaren F1 pada tahun 2016-2018, sedangkan Blomqvist pernah mencicipi balapan DTM Bersama Tim BMW Motorsport. Bagi Sean, WEC bukanlah ajang yang baru. Pada tahun 2016, Sean bersama Blomqvist dan Antonio Giovinazzi pernah meraih podium kedua di Shanghai, Tiongkok. Sean juga pernah menjuarai Asian Le Mans Series di tahun yang sama bersama Giovinazzi saat keduanya tampil di Sepang (Malaysia) dan Buriram (Thailand). Baru-baru ini, Sean bersama Vandoorne dan Blomqvist memenangi dua balapan ALMS 2021 di Abu Dhabi sebagai ajang pemanasan sebelum tampil di WEC akhir bulan ini. Dengan pengalaman ketiganya, JOTA mengusung ambisi menjadi salah satu penantang serius untuk meraih gelar juara WEC 2021 kategori LMP2. JOTA sendiri merupakan salah satu tim yang punya reputasi bagus pada balap ketahanan. Mereka pernah menjuarai ajang balap 24 jam di Le Mans pada tahun 2014 dan 2017.
2022
Setelah berhasil menjadi runner-up dunia di kelas LMP2 pada 2021, Sean Gelael melanjutkan kiprahnya di ajang FIA World Endurance Championship (WEC) musim ini. Dia kini membela tim juara WEC di kelas LMP2 pada 2021, WRT. Tim yang bermarkas di Belgia itu telah mengumumkan Sean sebagai salah satu pebalap di mobil utama mereka, nomor 31. Hanya, dua pebalap lain yang akan menjadi pendamping Sean belum diumumkan. Siapa pun rekan setimnya, Sean berharap bisa berprestasi maksimal mengingat musim ini kelas LMP2 sangat kompetitif dengan bertambahnya beberapa tim dan pebalap baru. Untuk ajang selain WEC, Sean tidak dijadwalkan mengikuti ajang lain.6
2023
Pada musim ketiganya di ajang FIA World Endurance Championship, Sean Gelael masih bergabung dengan Team WRT #31. Tentu saja target realistisnya bersama WRT adalah satu posisi lebih baik dari dua tahun sebelumnya di FIA WEC, di mana dia selalu jadi runner-up. Dengan gaya balap yang steady, Sean akan saling mengisi dengan kecepatan yang dimiliki oleh Robin Frinjs dan rekan barunya, Ferdinand Habsburg di WRT. Bagi Sean sendiri, reputasinya di balapan ketahanan memang menjanjikan.