Jakarta: Pada umumnya orang beranggapan bahwa olahraga hanya untuk kesehatan. Tahukah Anda? Olahraga memiliki manfaat membuat seseorang menjadi lebih pintar.
Percaya atau tidak, salah satu manfaat olahraga rutin selama 30 menit setiap hari bisa meningkatkan kemampuan otak. Meski tidak sejenius Einstein, efek positif ini bisa Anda dapatkan.
Dikutip www.forbes.com, berikut ini beberapa alasan olahraga dapat meningkatkan kemampuan otak.
1. Meningkatkan energi
Aktivitas fisik yang teratur meningkatkan kekuatan otot dan daya tahan tubuh Anda. Pada akhirnya, hal itu akan memberi Anda energi untuk berpikir lebih jernih dan menghasilkan ide baru. Cukup lakukan gerakan 15 menit, dan tidak perlu hingga ke pusat kebugaran. Anda hanya perlu bergerak lebih aktif di sekitar ruangan.
2. Meningkatkan fokus
Dr. John Ratey, penulis "Spark - The Revolutionary New Science of Exercise and the Brain" mengatakan, latihan meningkatkan fokus Anda selama dua sampai tiga jam sesudahnya. Manfaat jangka panjang, rutin berolahraga mampu mencegah penuaan otak dan Alzheimer.
3. Meningkatkan Mood
Menurut Mayo Clinic, latihan melepaskan endorfin yang juga dikenal sebagai lift mood alam yang telah terbukti dapat meningkatkan daya ingat. Olahraga juga melepaskan serotonin, yang meningkatkan mood dan mengurangi gejala depresi. Peneliti dari Duke University membuktikan, berolahraga dapat mengurangi depresi yang dialami orang dewasa. Efek menghilangkan depresi tersebut hampir sama dengan pengobatan dengan antidepresan Zoloft.
4. Mengendalikan Impuls
Olahraga membantu tubuh memproduksi endorfin, hormon yang dapat memperbaiki fungsi otak. Efeknya, kemampuan untuk memilah prioritas meningkat dan mengurangi gangguan serta meningkatkan konsentrasi.
5. Meningkatkan Memori
Otak Anda mengingat lebih banyak saat tubuh aktif. Dalam sebuah eksperimen yang diterbitkan di jurnal American College of Sports Medicine, para siswa diminta menghafal serangkaian surat, dan kemudian diizinkan untuk berlari, mengangkat beban, atau duduk dengan tenang. Hasilnya, para siswa yang berlari, terbukti menjawab lebih akurat saat diuji daripada peserta yang memilih dua opsi lain.
ROS